Jejak Langkah Seorang “ YUMA “ di tahun 2008
|
2007 |
2008 |
Sikat gigi |
Pagi |
Pagi + malem |
Berat |
52 kg |
> 55 kg – minum susu tiap hari |
Komputer |
Corel + Auto Cad |
Punya Blog sendiri, bs movie maker |
Hapalan |
Juz 30 aja blm apal |
Apal juz 30 – aplikasikan surat dlm sholat |
Solat Tahajud |
Susah banget |
1 minggu sekali – niatin bener-bener – pasang alarm |
Olah raga |
Ga rutin |
– min lari 1x dlm 2 minggu – tiap hari : 1. push up : min 20 kali 2. sit up : min 15 kali 3. side up : min 20 detik – futsal ma HMS
|
Organisasi |
Blm jelas |
Berusaha aktif di HMS dan KMMS |
IP |
> 3 |
> 3.2 |
Ya, itulah resolusi saya di pada tahun 2008 kemarin, dibuat dengan semangat perbaikan diri menjadi lebih baik pada setiap tahunnya. Dari resolusi di atas itu ada yang merupakan target rutin seperti olahraga, sikat gigi tiap malem dan target yang harus dicapai khusus pada tahun 2008 kemarin. Aneh ga? Ternyata saya sulit sika gagi di malam hari…hehe
Bagaimana hasilnya ? apakah semuanya berhasil saya penuhi ? tentu saja tidak, ternyata kenyataan di lapangan lebih berat dari yang direncanakan dan diperkirakan. Bukannya pesimis, tetapi kenyataannya seperti itu. Oke, yang alhamdulillah berhasil saya penuhi adalah punya blog sendiri, apal juz 30, aktif di KMMS, dan IP > 3.2.
Saya akan mencoba jejak langkah saya di 2008 kemarin yang semoga bisa menjadi bahan evaluasi yang berarti untuk menyusun dan melaksanakan resolusi saya di 2009.
Pada awal tahun, alhamdulillah orang tua saya punya rezeki untuk mengajak sekuarga berlibur ke luar negeri. Ya, ini pertama kali dalam sejarah saya ke luar Indonesia. Saya bersama keluarga refreshing ke Malaysia dan Thailand pada pertengahan januari. Di saat sedang liburan tengah semester itu, saya sangat menikmatinya karena mendapat pengalaman menarik di sana, serta dapat melihat keadaan negeri orang.
Setelah kembali ke indonesia, saya kembali mulai menjalani kehidupan yang sebenarnya sebagai seorang mahasiswa. Ya kuliah semester 4. Dengan target IP pada semester itu adalah lebih dari 3.2. Berat ? emm,,tergantung. Tapi saya berusaha mendapatkannya. Saya mencoba menikmati mata kuliah baru, seperti matematika teknik 2, mekanika bahan, mekanika tanah1, manajemen konstruksi, pengantar sistem transportasi, ppkn versi mahasiswa, dan ilmu ukur tanah.
Kehidupan saya di kampus ternyata tidak sebatas hal-hal akademik saja, melainkan keorganisasian. Saat itu saya sedang berada dalam tahap persiapan untuk menjadi pengurus di dua organisasi yang berbasis di teknik sipil, yaitu Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) dan Keluarga Mahasiswa Muslim Sipil (KMMS). Di HMS, saat itu sedang melakukan latiha kepemimpinan organisasi (LKO), sebagai persiapan untuk menjadi BP. Saya ikut LKOnya dan mendapat berbagai ilmu keorganisasian mengenai HMS. Di sana saya ketemu kaka saya yang menjadi pembicara tentang kepemimpinan dan saat itu saya ikut bertanya juga. Ini mengundang ketawa temen-temen, karena seorang adik bertanya kepada kakanya, padahal di rumah juga bisa.
Kemudian saya juga sedang mengikuti pembinaan yang dilakukan oleh KMMS. Program ini juga untuk mempersiapkan 2006 menjadi pengurus inti. Tanpa terasa akhirnya pemilu HMS dilaksanakan sekitar bulan April. Saya memilih satu diantara tiga calon saat itu. Dan akhirnya Heru Ramanda terpilih menjadi kahim yang baru, memimpin massa HMS untuk kepengurusan 2008-2009.
UTS pun juga dilaksanakan pada akhir maret. Nilai-nilai saya kurang meyakinkan kecuali IUT yang dapet 87,5. Yang lainnya, sebetulnya di atas rata-rata temen-temen, walaupun itu bukan berarti nilainya 70an keatas. Seperti Mekban, yang paling tinggi nilainya 60an, dan saya dapet 50an. Sangat membanggakan.
KMMS pun akan melakukan suksesi. Inilah yang membuat saya agak bimbang. Kenapa? Saya didorong untuk menjadi kepala KMMS. Kenapa harus saya ? mungkin karena saya cukup aktif ikut pembinaan di kmms. Saat ada publikasi tentang dibukanya pendaftaran calon kepala, saya semakin deg-degan. Saya ambil formulirnya atau ga. Itulah perdebatan di dalam hati saya . Saya belum pernah memimpin suatu organisasi sebelumnya. Saya juga akan semakin bingung, karena otomatis fokus saya akan lebih kepada KMMS daripada ke HMS. Sampai akhirnya saat batas akhir pengambilan formulir, saya menyempatkan menelepon ibu saya.
“ Mah, gimana klo yuma jadi kepala KMMS ? “, ibu saya menjawab “ Ntar di HMS gimana ?” ibu saya memang lebih mengharapkan saya aktif di HMS, seperti kaka saya yang juga seorang kahim. Mungkin ibu saya berharap saya jadi kahim juga. Memang klo saya jadi kepala KMMS, tentu saja periode berakhirnya lebih lama dari HMS, jadi saat pemilu HMS 2009, saya masih menjadi kepala KMMS. Tetapi saya bilang. “ Mah, insya Allah yuma juga bisa belajar di KMMS ini sebagai seorang pemimpin ? Dan yuma juga masih bisa ikut aktif kok di dalam kepanitiaan di HMS “.
Akhirnya, ibu saya menyerahkannya keputusan kepada saya. Tidak ada paksaan. Jika saya lebih memilih untuk memegang amanah menjadi kepala KMMS, ya gapapa. Ibu saya akan tetap mendukung saya. Ya, itulah bagaimana orang tua akan selalu mendukung kemana anaknya ingin belajar selama itu dapat dipertanggungjawabkan. Inilah yang saya harapkan. Doa restu dari orang tua . Insya Allah, jika orang tua telah merestui, maka perjalanan saya kan lebih tenang.
Dan akhirnya, dengan bismillah, setelah mengisi formulir, mengumpulkan tanda-tangan temen2 sebagai dukungan, mengembalikan formulirnya, menyusun visi-misi dan hearing kepala KMMS bersama temen saya Akbar yang juga menjadi calon, akhirnya saya terpilih menjadi kepala KMMS periode 2008-2009 setelah diadakan musyawarah. Allahu akbar !.
Dan setumpuk amanah pun segera menghampiri saya dan terasa pundak dan punggung saya memikul beban yang lebih berat. Tapi itu adalah amanah. Amanah memang berat, tetapi insya Allah, amanah ini dapat menjadi ladang amal shaleh dan dapat lebih mendekatkan diri saya kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Perjalanan di tahun 2008, terus berlanjut..
Tugas-tugas kuliah dan laporan pun tidak lupa untuk menghinggap dalam diri saya, sebagai seorang intelek. Yang luar biasa adalah tugas MK (manajemen konstruksi). Tugasnya adalah kita sebagai konsultan dan kontraktor sekaligus dari suatu proyek pembangunan perumahan. Bersama 7 orang teman sekelompok, Alma, Adit, Aris, Faridh, Remon, Inna, dan Stefan, saya melahap tugas itu.
Kami ingat proses mengerjakan tugas itu sampai menjelang deadline pengumpulan sangat berkesan. Dan tidak kalah menarik adalah saat presentasi. Kami dua kali presentasi, yaitu untuk pengganti uts dan penyerta uas. Saat presentasi pertama kami mendapatkan pelajaran sangat berharga dari Pa Purnomo sebagai dosen MK. Kami memang tidak cukup memeprsiapkannya. Kami presentasi seperti membaca slide saja tanpa melihat audience.
“ Ini presentasi atau sedang membaca ? “ kritik pa Pur, setelah presentasi.
Saya juga pernah marah kepada salah satu teman saya saat kami sedang mengerjakan laporan akhir untuk besoknya dikumpulkan. Saat itu sudah malam, di cc barat atas, saya sudah stres karena rasanya ga selesai-selesai dan melampiaskannya kepada teman saya, Adit.. Sory Dit. Menurut saya , tugas ini adalah pengerjaan laporan yang paling seru setelah mekflu. A lot of experiences.
O ya di HMS, saya tergabung menjadi staf di departemen hubungan luar dibawah pimpinan Kak Weni, 05. Perlu saya mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya kepada Ka Weni, karena saya ga amanah di divisi kemahasiswaan ITB. Ini juga menjadi bahan evaluasi saya, ternyata menyelami dunia kemahasiswaan ITB itu harus memiliki pemikiran dan wawasan yang luas. Saat itu saya belum punya wawasan yang begitu mendalam tentang senator, INKM, dan kawan-kawannya.
Akhirnya target IP saya di semester 4 ini tercapai. Alhamdulillah cukup jauh melebihi target. Saya mendapat IP 3,68.. sehingga IPK saya menjadi 3,61. Perjuangan yang membuahkan hasil. Tapi saya masih belum puas.. bukan karena IP-nya, tetapi karena ilmu yang saya dapat merasa belum masuk ke dalam jiwa saya.
Seorang sahabat mengatakan, “ Kalau kamu merasa belum puas, berarti kamu belum komitmen. “ Ya, mungkin benar, saya belum komitmen terhadap akademik saya. Maksudnya, saya belum benar-benar menjiwai karena saya kadang tidak fokus dan tidak menikmatinya.
Sampai ada celetukan. “ Udah 2 tahun kuliah, dapet apa aja sih ? “. Pertanyaan sederhana, tetapi sulit saya jawab.
Dalam hati saya …jangan sampai ini terjadi ya Allah..
Klo sudah terjadi, kedepan ga boleh terjadi lagi. Saya teringat pesan Ibnu Qayyim Al-Jauziah. 4 hal yang harus dilakukan oleh seorang pembelajar, yaitu Pahami, hafalkan, ajarkan, dan lakukan (PHAL).
Saat libur akhir semester yang sangat lama sekitar 2,5 bulan.. ternyata tidak membuat saya bisa libur dari segala macamnya. Akademik, libur. Tapi, keorganisasian tetep ada. Ya, saat itu saya turut menjadi mentor INKM (Inisiasi Keluarga Mahasiswa). Ini pengalaman yang berkesan juga dan berharga bagi saya. Saat itu saya menjadi mentor untuk 20 adik-adik 2008. Mereka orang yang beragam. Menyenangkan dan memberi pelajaran kepada saya.
Banyak manfaat saat saya jadi mentor INKM ini, salah satunya saya bisa merasakan gimana ga enaknya dicuekin. Saya merasakan seperti dosen yang ga didenger oleh mahasiswanya. Merasa kaya ngomong sendiri… But,it’s oke, itu jadi evaluasi bagi saya, mungkin saya bicaranya kurang menarik, atau ngebosenin. Selain itu yang penting bagi saya adalah kedekatan adik-adik 2008 dengan saya. Saya bahagia, karena alhamdulillah mereka cukup nyaman dengan saya, karena kemampuan saya memperhatikan hal-hal kecil bagi mereka sehingga mereka merasa dekat dg saya. Hal ini dikatakan oleh salah seorang adik mentor, saat saya minta evaluasi tentang diri saya menjadi mentor. Ya, pendekatan personal. Bahkan sampai sekarang, saya masih beromunikasi dengan beberapa diantara mereka.
Tak lupa, dalam rentang waktu 2,5 bulan itu saya bersama dengan teman-teman saya di KMMS sedang mempersiapkan agenda pertama yang cukup besar, yaitu tentang Penerimaan Mahasiswa Baru dan kegiatan Ramadhan. Ya, kedua kegiatan itu sangat berdekatan waktunya sehingga acaranya dirangkaikan. Bersama Icank sebagai ketua panitia acara, kami bingung tuk mencari dana. Mencoba menghubungi alumni KMMS untuk membantu acara ini. Alhamdulillah beberapa alumni dan fakultas bersedia berbagi sebagian rezekinya sehingga kebutuhan dana telah mencukupi.
Rutinitas kuliah pun kembali datang.
“ ya semester ini harus lebih baik “. Pikir saya dalam hati..
Semester 5 muncul dengan berbagai mata kuliah baru yang semakin “sipil”. Namanya cukup membuat saya gemeter saat mendengarnya…(berlebihan kayanya). Analisa struktur (anstruk), Struktur Beton, Irigasi, Rekayasa transportasi II, Manajemen Peralatan Konstruksi (MPK), Mekanika tanah II, Rekayasa lingkungan. Menyeramkan bukan ? Yang menarik adalah dosen struktur beton saya. Namanya Pa Amrinsyah Nasution (Pa Amrin). Kata angkatan atas, tugasnya luar biasa. Setiap minggu dengan tingkat kesulitan yang tidak sembarangan. Buktinya baru awal kuliah, sudah dihujani tugas pertama tentang perencanaan komposisi beton. Klo ga salah 33 nomor boi !. setiap minggunya ada tugas dan seperti biasa baru selesai beberapa jam sebelum waktu pengumpulan.
Ini salah satu masalah saya dari dulu ampe sekarang. Ngerjain tugas pas deadline. Dikasih waktu seminggu, ngerjain baru malamnya, dikasih 2 minggu, sebulan..sama saja. Mayoritas dikerjakan saat-saat akhir, seperti klo dalam sepak bola pada menit 80an, bahkan sampai injury time pun. Kenapa ya ? mungkin masalah ini bukan saya saja yang mengalaminya. Saya yakin itu, karena biasanya ngerjainnya bareng teman-teman juga pas deadline itu..hehe.
Sepertinya masalah ini terletak pada diri saya sendiri yang suka menunda-nunda. Saya berpikir “ ntar juga bisa, pasti ada yang udah ngerjain “. Tapi saya pikir ini juga bisa disebabkan karena saya belum ngerti bagaimanan ngerjain tugasnya. Sering itu terjadi. Mencoba ngerjain tugasnya, ga ngerti mulainya gimana, sehingga pasrah. Sepertinya disini akar permasalahannya. Dan penyelesainnya adalah saya harus BELAJAR !
Semester ini tidak ada praktikum. Tapi tugas besar dengan format laporan ada 3 bos!. Lapangan terbang, pelabuhan, dan irigasi.. Dahsyat sekali kawan !. Tapi menarik. Rasanya klo sudah membuat ketiga laporan itu, seperti impian saya, sudah bisa membangun lapangan terbang, pelabuhan, atau sistem irigasi. Bisakah ? Insya Allah, tapi belum saatnya. Mengapa ? saya merasa belum dapet feel-nya tentang lapter n pelabuhan ato irigasi. Mengapa ? lagi-lagi karena saya kurang belajar..!
Untuk Ramadhan tahun ini, saya merasa lebih baik dari tahun 2007. Ini menurut pandangan saya sendiri, tapi Allah yang lebih mengetahui karena yang menentukan apakah ibadahnya diterima adalah oleh Allah. Ramadhan kali ini alhamdulillah saya jg khatam al-Quran, 30 juz + dikit. Telah hapal juz 30, dan beberapa kali ikut mabit, di masjid salman. Bedanya Ramadhan kali ini, bahwa saya beserta teman2 pengurus KMMS juga sibuk untuk mengurusi agenda Ramadhan di teknik sipil. Kami mengadakan buka puasa bareng, ta’lim, dan mading khusus ramadhan. Insya Allah ramadhan kali ini dapat memberi arti lebih dalam perilaku dan keimanan saya.
O ya, pada tahun ini, sepertinya saya lagi terobsesi dengan buku. Saya jadi suka ke toko buku, bisa ke gramedia di jalan Merdeka, bisa ke BBC di Surapati, atau Togamas di jalan Supratman. Melihat-lihat jikalalu ada buku bagus yang menarik bagi saya. Saya menyukai buku-buku perkembangan diri, keislaman, serta novel yang dapat memberikan inspirasi. Saya juga tidak tahu, sudah berapa uang yang saya keluarkan untuk membeli buku-buku itu. Menurut saya membaca buku itu benar-benar dapat memperkaya diri kita. Dan ini baru saya sadari sekitar 2 tahun yang lalu, saat di TPB. Seharusnya sejak kecil saya sudah menyukai buku.
Untung saja, saya dikenalkan sebuah novel oleh teman saya saat saya kelas 2 SMA. Novel yang katanya dapat membuat dia menangis saat membaca, penuh dengan ajaran-ajaran yang sangat bagus. Novel karangan Habiburrahman El-Shirazy yang saat ini telah difilmkan oleh Hanung Bramantyo. Apalagi kalau bukan novel “ Ayat- Ayat Cinta “. Inilah novel yang membuat saya semangat ke toko buku. Buku yang membuat saya menjadi ingin membaca lebih.
Selain AAC, ada satu buku juga yang sangat saya sukai yang menjadikan saya haus akan buku-buku perkembangan diri. Pengarangnya adalah seorang anak dari seorang ayah yang juga pengarang sukses buku-buku best seller. Dialah Sean Covey, anak dari Stephen Covey. Bukunya berjudul “ 7 Habbits of Highly Effective Teens “.
Tapi kawan, buku-buku perkembangan diri itu hanya mumpan saat membaca dan beberapa hari setelahnya. Harus dipraktekan ! Klo ga dipraktekan percuma, karena hanya akan jadi bacaan sesaat. Dan inilah yang terjaid pada diri saya. Semangat sebentar, abis itu luntur lagi.
Ada membaca, maka ada menulis . Sejak bulan Juni juga saya mulai belajar nulis, wah…kayak baru sekolah lagi. Nulis di sini, bukan belajar menulis huruf-huruf kayak kelas 1 SD, melainkan menuangkan ide, pikiran, perasaan, ke dalam bentuk tulisan. Saya punya blog sendiri. Dengan adanya blog ini, saya bisa belajar nulis. Selain itu melalui buku harian yang saya miliki, saya juga mencoba memetik hikmah dan mengikat makna yang terjadi pada hari yang saya jalani.
Kawan, tahukah efeknya saat kita mulai terbiasa nulis ? saya menjadi lebih dapat membuka diri saya, melihat perasaan terdalam saya, dan membebaskan tekanan-tekanan yang terpendam dalam pikiran saya.
Saya termotivasi untuk belajar menulis ini juga didapat dari seorang penulis best-seller, yaitu Hernowo Hasim. Beliau adalah penulis buku-buku bertemakan kiat-kiat membaca dan menulis, seperti Mengikat Makna, Andaikan Buku itu sepotong Pizza, Self Digesting. Dari tulisan-tulisan Pa Hernowo ini, saya termotivasi untuk mulai membiasakan diri menulis.
Menulis itu dapat menjadi bukti sejarah. Apabila kita lupa, kita dapat membuka tulisan kita setiap saat.
Satu lagi kawan, saya tidak dapat mengikuti Training for Trainer (TFT) yang diadain oleh HMS sebagai persiapan untuk menjadi BP inti. TFT itu bertepatan dengan pernikahan kakak saya, Ghozy. Saya lebih memilih keluarga, karena ini keluarga yang pertama dan utama. Pernikahan yang menginspirasi saya juga untuk lebih mempersiapkan masa depan saya..
Akhirnya kawan, jejak langkah saya di 2008 berujung pada persiapan UAS untuk semester 5 ini. Liburan akhir tahun diisi dengan belajar anstruk, beton, moda, dan teman-temannya.
—————————————————————————————————-
Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan pertanyaan dan langsung menjawabnya.
1. Sudah seberapa manfaat yang saya berikan kepada orang-orang di sekitar saya ?
Saya merasa sudah memberikan manfaat, tapi belum maksimal
2. Sudah seberapa produktif waktu-waktu luang saya pergunakan ?
Masih banyak waktu yang saya lakukan dengan kegiatan-kegiatan yang tidak baik.
3. Apakah niat saya dalam menjalankan aktivitas sudah lurus, karena Allah ?
Sangat berat menjawabnya…hanya Allah yang Tahu. Saya rasa belum, tapi pernha juga saya mengusahakannya, tapi sangat sulit menjaga hati ini agar tidak ria dan berharap yang macam-macam.
4. Ilmu apa yang telah saya kuasai selama 2008 ?
Yang dipelajari mungkin telah banyak, yang dikuasai saya kurang tahu, harus dibuktikan..
tinggal nikah aja yum..
tulisannya menarik…
lagian nama saya udah di tag ^^
saya juga byj belajar karakter orang yum dariberbagai organisasi…
mencari teman itu sulit, mencari musuh itu gampang
hapalan surat2 saya ga nambah yum
dlu skitar 20 surat lebih tapi ga satu juz sih
belajar di sipil juga hampa bagi saya
cuma ngejar nilai tapi ilmunya kurang
byak target yg tercapai, byk juga yang tidak
Sepertinya harus dimulai dengan tulisan
Baru bisa diaplikasikan
Harus Lebih Semangat Lagi…
Yuma..
Apa kabar praktikan garekku? Hehe..
Saya baru baca blogmu loh! Bagus! Hihi..jadi kesentil selama ini ane punya mimpi tapi ga pernah punya resolusi.. :D
Alhamdulillah baik…ka Rani…
Ya ka…sy lagi beljar nulis…tapi akhir2 ini lg mandek…bnyk tugas2 yg menggila…
ka Rani sendiri gmn kabar?
sekarang lg sibuk apa?
Sae kang yuma..
lajengkeun nyerat blogna..
sing langkung mangpaat..
Nice blog..
Saya link yaa..